Teruntuk Kamu; Lelaki berhidung besar, pemilik peluk terhangat.

Selamat malam. Hai, apakabar? sepertinya aku tidak perlu menanyakan kabarmu lagi. kamu selalu terlihat baik. tidak seperti aku, hehehe

lalu, kata apa yang baiknya ku ucapkan saat besok, nanti atau entah kapan bertemu lagi denganmu? Ah, aku tidak tahu.

Bagaimana study-mu di pulau sana? mengejar prestasi di sebuah academy yang diincar dan diminati banyak orang memang tidak mudah, banyak yang menginginkan berada diposisimu saat ini. Pun dari perwakilan angkatan 2014 Sekolah kita cuma kamu yang berhasil lolos, Bersyukurlah....

Sudah 5 bulan berlalu, tapi masih sulit untuk aku menerima dan mengikhlaskan semuanya. Apakah kau pun begitu? ah tidak sepertinya. Lelaki sepertimu tidak mungkin-akan-pernah berlarut meratapi hal yang membuat mu sakit. SAKIT? Bahkan mungkin kau tak merasakannya...

Sejak kau memutuskan lebih memilih dia, wanita baik yang telah berhasil memberi kenyamanan kepadamu melebihi aku, aku belum bisa membuka hati untuk pria lain. rasanya sulit, sesulit menerima kenyataan bahwa lelakiku telah dibuat nyaman oleh wanita lain.

Ah, sudah. aku tak mau mengungkit lagi perkara yang membuat aku kehilangan 7kg berat badanku, kehilangan airmata yang seharusnya bisa ku keluarkan untuk hal-hal yang lebih penting dari pada hal ini, kehilangan semangat hidup, kehilangan nafsu makan dan..... kehilangan kamu tentunya.



Note: tulisan ini dibuat setahun lalu, ter-endap di draft bloggerku. sayang kalo ga di publish hehehe. sebenernya belum selesai, ya anggep aja selesai.